Sabtu, 21 Maret 2009

Penyangga Lepas satu

Masih terbayang bayang kejadian 2 hari yang lalu,

persahabatan yang lama telah dibina, kekeluargaan yang telah lama dipupuk, runtuh gitu aja karena WANITA.

semua bentuk permasalahan yang telah ada membuat semua bergerak, bertindak, melihat dan bahkan memihak. Mungkin aku salah satu orang yang memihak? melihat teman yang sudah kehabisan akal atas perbuatannya sendiri, apakah ada dendam terhadap sahabatku itu? ataukah ia mau mencuci nama baiknya setelah membuat kami meredam emosi padanya?

sebagian sahabatku tau. kalau teman ku yang satu itu emang rada "berbeda" dengan dia yang dulu, sejak ia mengenal wanita itu, sungguh!! dia merupakan 90derajat berbeda dengan dirinya yang kita kenal dulu.

penyelesaian belum ditemukan, apakah dengan jalan otak, atau dengan jalan otot? tergantung dari keputusan kami bersama, aku akan tetap memihak kepada sahabatku dibanding teman ku yang satu itu, dia melupakan kita, dan kitapun akan melupakan dia.

sebuah analogi :

"tak akan runtuh bangunan itu, jika tiang penyagganya tak lepas 1"

Jumat, 20 Maret 2009

Apakah ada buah dari hubungan yang ditanam sejak lama?

Hari ini tepat dengan 1 tahun 11 bulan hubungan ku dengannya,

dengan penuh ridho, sepulang dari teman teman, aku menelponnya, sekedar untuk mengucapkan kata selamat untuk langgengnya hubungan yang telah menginjak nyaris 2 tahun itu,

tepat pukul 2 WIB, kuambil HP ku dengan lembut, terdiam sebentar sembari memikirkan, kata kata romantis apa yang akan ku ucapkan nanti? agar di tersenyum, walau aku tak dapat melihatnya..

kutekan keypad HP ku dengan perlahan, 6 panggilan yang tak direspon, dan hingga HPnya mati, entah habis baterai atau di OFF kan olehnya? aku tak mau berfikir macam macam, aku hanya berfikir "mungkin dia tidur dan dia terlalu ngantuk untuk mengangkat telepon dari aku"

terbangun dari tidur yang tak bermimpi, kulihat jarum jam yang sudah menunjukkan pukul 12.30 siang, duduk sebentar sembari menyadarkan diri dari suasana tidur, kulihat HP ku masih tergeletak dengan anteng di sebelahku, kuambil dan kemudian kuhubungi dia, dengan harapan dia akan mengangkatnya, namun lagi lagi 7 panggilan tak direspon olehnya, kutelpon CDMA nya sebagai usaha lanjutan, "Nomor yang anda tuju, sedang tidak aktif atau sedang diluar jangkauan...."

dengan panik aku menelfon orang rumahnya, dan diangkat!! syukur alhamdulillah dalam benakku, segera aku mengatakan aku ingin berbicara dengan dia, walhasil? ditutup olehnya tanpa ada suara sedikitpun! kucoba lagi, dan diangkat oleh saudaranya, dia benar benar tak mau manerima telfonku,

kata2 terakhir yang kudengar "maaf bang, dia ga mau nerima, dia langsung pergi tuh naik motor".

sedikit beranalogi,

"tali kan putus, jika orang mengguntingnya"

Sabtu, 07 Maret 2009

Apakah Dilarang Menikah di Bulan Muharam dan Safar?

Berawal dari Obrolan dengan pacar tentang menikah (padahal masih lamaaa banget nikahnya, bisa bisa masih 8 tahunan lagi kali') cerita beralih ke statement dari pacar saya yang mengatakan menikah dibulan safar tidak baik, saya sangat tidak setuju dengan statement dia, dan dia mengatakan bahwa semua orang juga tau, dan itu sudah lumrah.

karen merasa ganjil, saya mencari (browsing) di internet, dan ini dia penjelasan tentang mitos menikah dibulan safar = tidak baik :


Allah memerintahkan umat-Nya untuk bertanya kepada mereka yang ahli agama/Ulama jika mendapatkan suatu masalah atau pertanyaan yang berkaitan dengan agama.
Semua bulan dalam penanggalan itu diciptakan oleh Allah SWT dan yang berarti semua bulan itu milik Allah. Seorang Muslim tidak boleh berprasangka buruk tentang suatu bulan, hari ataupun waktu lainnya. Tidak ada satupun sumber dalam Syariah yang menyebutkan bahwa tidak baik hukumnya menikah di bulan Muharam, Safar ataupun bulan-bulan lainnya.


Ulama Muslim yang cukup terkenal, Sheikh Muhammad Iqbal Nadvi, Imam dan Direktur dari Islamic Center Al-Falah, Oakville, Ontario, Canada , menyatakan:

Hal ini adalah mitos. Nabi Muhammad SAW meminta kita untuk tidak mengutuk/mencela waktu, karena waktu diciptakan oleh Allah SWT dan jika kita mengutuk/mencela waktu maka dengan begitu kita telah mengutuk/mencela Dia pula.
Rumor bahwa petaka buruk atau nasib sial terjadi di Bulan Muharam dan Safar tidak kami temukan. Ketika Aisyah RA ditanya tentang apakah benar kalau menikah di bulan Safar akan membawa sial, dia berkata bahwa Nabi Muhammad SAW menikahi dia di bulan Safar dan dia menjadi seorang wanita yang beruntung karena dinikahi oleh Rasulullah SAW.